Bersyukur adalah ucapan terimakasih kepada Tuhan atas anugerah yang diberikan terutama hal yang dirasakan nikmat dan membahagiakan, jangan bersyukur atas malapetaka atau kejadian menyedihkan, tidak mengenakan cukuplah di terima dengan perasaan pasrah. Keyakinan ,Syukur dan pasrah tiga serangkai perasaan yang akan menentukan kualitas hidup kita sebagai manusia, dengan mempunyai keyakinan yang besar segala tindakan dilaksanakan sepenuh hati, konsentrasi sehingga kemungkinan mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan menjadi terbuka lebar. Perasaan syukur seyogyanya akan timbul secara otomatis sesaat setelah selesai menjalankan usaha, orang bermental , emosi serta spiritualitas yang baik akan berpasrah kepada Tuhan atas hasil apapun yang akan diterima dari usaha tersebut.
Tuhan akan menambah nikmatnya kepada umat yang bersyukur maka berhati hatilah atas perasaan syukur ini, setelah terjadinya kecelakaan ucapan “syukur saya hanya luka sedikit saja!” merupakan ungkapan perasaan yang salah.Bagaimana apakah menginginkan agar Tuhan mentambah lukanya? Maka ungakapan syukur harus dirubah menjadi “Syukur sudah terhindar dari kecelakaan” mengharapkan Tuhan akan menambah dan selalu menghindarkan diri kita dari kecelakaan. Ungkapan ungkapan sederhana dengan maksud baik ternyata bisa berakibat tidak baik apabila salah cara mengucapkannya.
Dengan hal tersebut diatas apakah masih mau bersyukur ?
Perasaan Yakin syukur dan pasrah merupakan komponen emosi untuk mendorong tercapai tujuan yang dambakan dikehidupan selain upaya tindakan berdoa kepada Tuhan.